Karena pasar pariwisata masuk Cina terus memanas, pariwisata ziarah, sebagai pengalaman budaya yang unik, menarik lebih banyak wisatawan asing. Tiongkok memiliki banyak tempat suci Buddhis dan Tao yang terkenal, seperti Gunung Wutai, Gunung Putuo, Gunung Emei, dan Gunung Jiuhua, serta Gunung Warang, Gunung Qingcheng, dan Gunung Longhu. Tempat -tempat suci ini tidak hanya memiliki pemandangan alam yang indah, tetapi juga mengandung warisan budaya yang mendalam. Ambil Gunung Wutai sebagai contoh. Sebagai dojo Manjusri Bodhisattva, budaya Buddhisnya memiliki sejarah panjang. Kuil -kuil dibangun di dinasti Han dan mencapai puncaknya di dinasti Tang. Ada lebih dari 20 kuil kuno seperti Kuil Tayuan dan Kuil Xiantong, yang menarik banyak wisatawan untuk berdoa dan belajar setiap tahun. Gunung Putuo adalah dojo Guanyin Bodhisattva. Guanyin Bodhisattva yang diabadikan di sana dikenal karena belas kasihnya yang besar dan belas kasihannya. Setiap tahun pada hari 19 bulan bulan kedua dan hari -hari ulang tahun Guanyin, ada banyak wisatawan. Gunung emei adalah dojo dari Samantabhadra Bodhisattva, dan dupanya makmur. Kuil Wannian sangat terkenal. Gunung Jiuhua Enshrines Ksitigarbha Bodhisattva, yang terkenal karena kesalehan berbakti yang luar biasa dan keinginan besar. Setiap tahun pada hari ke -30 bulan Lunar ketujuh, ulang tahun Ksitigarbha Bodhisattva, ada peziarah yang tak ada habisnya. Budaya Buddhis dan lanskap alam dari tempat -tempat suci ini saling melengkapi dan menjadi jendela penting bagi wisatawan asing untuk mengalami budaya tradisional Tiongkok. Selain itu, China terus mengoptimalkan kebijakan masuknya, seperti memperluas ruang lingkup masuk bebas visa dan menyederhanakan prosedur izin bea cukai, yang selanjutnya meningkatkan kenyamanan perjalanan wisatawan asing. Di masa depan, dengan pengembangan dan promosi lebih banyak produk pariwisata ziarah, pasar pariwisata ziarah China diperkirakan akan mengantarkan peluang pengembangan yang lebih besar.
Pasar Pariwisata Ziarah China memanas, dan wisatawan asing mengalami perjalanan budaya
Jun 19, 2025
Tinggalkan pesan